Profil Desa Mangli
Ketahui informasi secara rinci Desa Mangli mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Mangli, Kuwarasan, Kebumen. Mengupas tuntas potensi pertanian, sejarah nama desa yang terinspirasi dari alam, serta inovasi progresif menuju pertanian ramah lingkungan melalui produksi pupuk organik dan kearifan lokal.
- 
                
                
Filosofi Alam dari Nama "Mangli"
Nama desa ini berasal dari Pohon Mangli, mencerminkan identitas historis dan ikatan kuat masyarakat dengan alam, yang kini menjadi inspirasi untuk pembangunan berkelanjutan.
 - 
                
                
Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan
Desa Mangli secara proaktif mengembangkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan, ditandai dengan geliat produksi pupuk organik mandiri oleh kelompok tani sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada bahan kimia.
 - 
                
                
Pertanian Padi sebagai Fondasi Ekonomi Utama
Di tengah inovasi, sektor pertanian padi tetap menjadi pilar ekonomi yang kokoh, menjamin ketahanan pangan dan menjadi sumber kehidupan utama bagi mayoritas warga.
 
Desa Mangli, sebuah komunitas agraris yang tenteram di Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, memiliki nama yang berakar kuat dari kekayaan alam. Nama "Mangli," yang diyakini berasal dari sejenis pohon endemik, menjadi pengingat akan hubungan historis yang erat antara masyarakat dan lingkungannya. Kini, filosofi alam tersebut tidak hanya menjadi kenangan, tetapi tengah dibangkitkan kembali melalui sebuah gerakan inovatif di tingkat akar rumput: transformasi menuju praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.Profil ini akan menyajikan gambaran mendalam tentang Desa Mangli, mulai dari jejak sejarah di balik namanya yang naturalis, kondisi geografis dan demografi terkini, hingga struktur pemerintahan yang mendukung warganya. Fokus utama akan diberikan pada bagaimana desa ini menyeimbangkan basis pertanian konvensional yang telah mapan dengan langkah-langkah progresif dalam mengadopsi pertanian yang lebih lestari, seperti produksi pupuk organik mandiri. Dengan menyajikan data akurat dan analisis objektif, artikel ini bertujuan memberikan potret utuh Desa Mangli sebagai komunitas yang sedang menapaki jalan kembali ke kearifan alam untuk membangun masa depan yang lebih hijau dan sejahtera.
Jejak Sejarah dan Filosofi Alam Desa Mangli
Nama Desa Mangli, menurut penuturan para sesepuh dan catatan lokal, diambil dari nama Pohon Mangli (Manglietia glauca), sejenis pohon dari keluarga magnolia yang dahulu banyak tumbuh di wilayah ini. Pohon Mangli dikenal memiliki kayu yang kuat dan sering dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Penamaan sebuah wilayah berdasarkan flora yang dominan di sekitarnya merupakan praktik umum pada masa lampau, yang menunjukkan betapa lekatnya kehidupan masyarakat dengan ekosistem alamnya.Filosofi yang terkandung di dalamnya ialah sebuah pengakuan akan alam sebagai sumber kehidupan dan penopang peradaban. Ikatan ini menjadi inspirasi bagi Desa Mangli di era modern. Di tengah tantangan degradasi lingkungan dan mahalnya input pertanian kimia, semangat untuk "kembali ke alam" menemukan relevansinya kembali. Gerakan pertanian ramah lingkungan yang mulai tumbuh di desa ini dapat dilihat sebagai sebuah upaya untuk menghidupkan kembali filosofi dasar yang terpatri dalam nama "Mangli" itu sendiri.
Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif
Secara geografis, Desa Mangli terletak di kawasan dataran rendah yang subur, menjadi bagian dari lumbung pangan di Kecamatan Kuwarasan. Wilayahnya yang didominasi oleh lahan pertanian basah sangat ideal untuk budidaya padi, yang menjadi komoditas utama.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen yang dipublikasikan pada tahun 2025 (untuk data tahun 2024), luas wilayah Desa Mangli tercatat sekitar 1,46 kilometer persegi (146 hektare). Sebagian besar dari luasan ini merupakan areal persawahan yang dialiri oleh jaringan irigasi. Batas-batas wilayah administratif Desa Mangli yaitu sebagai berikut:
Di sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Bendungan.
Di sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Gunungmujil.
Di sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Wonoyoso.
Sementara di sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Kalipurwo.
Lokasinya yang berada di tengah-tengah gugusan desa agraris menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertukaran pengetahuan dan kerja sama di bidang pertanian.
Demografi dan Karakter Masyarakat Petani
Menurut data kependudukan termutakhir, Desa Mangli dihuni oleh 2.225 jiwa. Dengan luas wilayah 1,46 km², maka tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.524 jiwa per kilometer persegi. Mayoritas mutlak penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, menjadikan budaya agraris sebagai napas kehidupan sehari-hari.Karakter masyarakat Desa Mangli ialah cerminan dari kehidupan petani Jawa pada umumnya: ulet, pekerja keras dan memiliki ikatan komunal yang kuat. Semangat gotong royong, terutama dalam kegiatan pertanian seperti perbaikan saluran irigasi atau saat musim panen, masih sangat kental. Dalam beberapa tahun terakhir, mulai tumbuh kesadaran kolektif di antara para petani mengenai pentingnya menjaga kesehatan tanah dan lingkungan, yang menjadi bibit bagi gerakan pertanian berkelanjutan di desa ini.
Tata Kelola Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa Mangli, yang dipimpin oleh Kepala Desa dan jajarannya, menunjukkan dukungan positif terhadap inisiatif warganya, terutama dalam bidang pertanian. Pemerintah desa berperan sebagai fasilitator yang menghubungkan para petani dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL), serta membantu dalam mengakses program-program bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat yang relevan dengan pengembangan pertanian ramah lingkungan.Kantor Balai Desa menjadi pusat pelayanan dan koordinasi, tempat di mana pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merumuskan kebijakan-kebijakan yang mendukung visi desa. Melalui Musrenbangdes, aspirasi dari kelompok-kelompok tani untuk mengembangkan pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan mendapatkan perhatian dan diupayakan untuk dimasukkan ke dalam rencana kerja pemerintah desa.
Pilar Ekonomi: Transformasi Pertanian Menuju Keberlanjutan
Perekonomian Desa Mangli saat ini berada dalam fase transisi yang menarik, di mana fondasi pertanian konvensional yang kuat mulai diperkaya dengan inovasi menuju keberlanjutan.Pilar utama yang tidak tergantikan ialah pertanian padi. Lahan sawah yang luas dan produktif menjadi penopang utama ekonomi desa. Sektor ini menjamin ketahanan pangan dan menjadi sumber pendapatan bagi hampir setiap keluarga. Sistem irigasi yang ada memungkinkan petani untuk menanam padi sepanjang tahun.Namun yang menjadi keunggulan dan harapan baru bagi Desa Mangli ialah gerakan inovatif menuju pertanian ramah lingkungan. Didorong oleh kesadaran akan dampak jangka panjang pupuk kimia dan keinginan untuk mandiri, beberapa kelompok tani di desa ini telah mulai memproduksi pupuk organik (kompos) secara mandiri. Mereka memanfaatkan limbah peternakan (kotoran ternak) dan sisa-sisa tanaman (jerami) yang melimpah di desa untuk diolah menjadi pupuk yang dapat menyuburkan kembali tanah mereka. Inisiatif ini, meskipun masih dalam skala kecil, merupakan langkah revolusioner di tingkat desa yang menunjukkan adanya pergeseran paradigma dari pertanian ekstraktif menuju pertanian regeneratif.
Pembangunan Infrastruktur Penunjang Pertanian Hijau
Pembangunan infrastruktur di Desa Mangli selaras dengan kebutuhan utamanya di sektor pertanian. Pemeliharaan jaringan irigasi tersier menjadi prioritas utama untuk menjamin distribusi air ke sawah berjalan lancar. Peningkatan kualitas jalan usaha tani juga terus dilakukan untuk mempermudah akses dan transportasi sarana produksi serta hasil panen.Seiring dengan tumbuhnya gerakan pertanian hijau, mulai muncul kebutuhan akan infrastruktur penunjang yang baru. Pembangunan rumah kompos komunal atau fasilitas untuk pengelolaan sampah organik menjadi salah satu agenda potensial di masa depan. Fasilitas semacam ini akan mendukung peningkatan skala produksi pupuk organik dan pengelolaan lingkungan desa yang lebih baik secara keseluruhan.
Tantangan dan Visi Menjadi Desa Eko-Agraris
Perjalanan Desa Mangli menuju pertanian yang sepenuhnya berkelanjutan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Tantangan terbesar ialah mengubah kebiasaan dan pola pikir mayoritas petani yang telah lama bergantung pada pupuk dan pestisida kimia. Diperlukan edukasi yang konsisten dan bukti nyata bahwa pertanian ramah lingkungan juga dapat memberikan hasil yang kompetitif. Selain itu, pemasaran untuk produk pertanian yang dihasilkan secara semi-organik atau organik juga memerlukan strategi khusus untuk mendapatkan harga yang lebih baik.Visi pembangunan Desa Mangli ke depan ialah menjadi "Desa Eko-Agraris Percontohan" di Kecamatan Kuwarasan. Visi ini dapat diwujudkan melalui beberapa strategi, seperti: memperkuat kapasitas kelompok tani dalam teknik produksi pupuk organik dan agens hayati, menjalin kemitraan dengan lembaga penelitian atau universitas untuk pendampingan teknis, serta mengoptimalkan peran BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) untuk mengelola produksi dan pemasaran pupuk organik dengan merek lokal "Pupuk Organik Mangli".
Penutup
Desa Mangli, Kecamatan Kuwarasan, tengah menulis babak baru dalam sejarahnya. Dengan berbekal nama yang terinspirasi dari alam dan didorong oleh inovasi warganya, desa ini perlahan tapi pasti bergerak menuju masa depan pertanian yang lebih cerah dan lestari. Gerakan untuk kembali ke praktik pertanian yang menghormati alam bukan hanya soal teknik budidaya, tetapi juga sebuah pernyataan filosofis untuk menghidupkan kembali kearifan yang tersemat dalam namanya. Dengan terus memupuk inisiatif positif ini, Desa Mangli tidak hanya akan memanen padi, tetapi juga akan memanen keberlanjutan untuk generasi yang akan datang.
            